Takdir Allah Begitu Indah

0
1397

Takdir Allah yang begitu indah

Oleh: Machmud Yulianto

PPMTQ DAARUSSALAAM PURBALINGGA

Tidak disangka tidak diduga hari ini bisa bertemu kembali dengan orang yang sama seperti yang saya temui saat duduk di barisan paling depan dalam acara rakor Pesantren Muhammadiyah se-indonesia di gedung kuliah bersama 4 Universitas Muhammadiyah Malang Rabu (31/8) kemarin. Sebelum maju ke panggung, Prof. Hanif duduk terlebih dahulu di barisan peserta Rakor. Kemudian saya memperkenalkan diri sebagai utusan dari Pondok Daarussalaam Purbalingga dan begitu pula beliau yang ternyata juga sahabat dari Dr. Rudiyanto Dosen di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga (ITB MP).

Tiba acara dimulai, beliau membawakannya dengan santai dan gamblang. Para peserta yang ingin berdiskusi diberikan kesempatan untuk bertanya. Hingga sesei beliau selesai dan itu menjadi salah satu materi yang banyak diperhatikan oleh saya.

Satu pekan sudah berlalu tiba-tiba Pak Rudianto memberikan kabar bahwa prof Hanif akan silaturahmi kediaman beliau. Sesuai informasi, Prof. Hanif Nurcholis akan mampir ke Kalikajar setelah kegiatan di Java Haritage Purwokerto selesai.

Pukul 13.00 Pak Rudianto memberi kabar jika beliau sudah siap berangkat. Tak lupa saya mengajak Ustadz “multi talenta” Pak Aris Pujianto, untuk menjadi driver mobil Inova pak Rudianto untuk menjemput Pak Profesor di Purwokerto.

Pukul 14 lebih kami meluncur dari Purwokerto ke Purbalingga. Lalu lintas yang padat membuat perjalanan terasa lama. Hingga masuk Purbalingga sudah adzan asar.

Pak Rudianto berinisiatif untuk mengarahkan kendaraan ke pondok, tentang profesor pun tidak menolak sehingga langsung masuk ke gerbang asrama putra. Dengan koordinasi sederhana santri dikondisikan di masjid dan mengikuti tausiyah ringan bersama profesor. Dalam pengantar, saya menyampaikan bahwa ini adalah takdir Allah yang begitu indah dengan mempertemukan kembali saya dengan profesor, apalagi bertempat di pesantren. “Tidak dinyana tidak diduga bahwa kami akan bertemu kembali”. Jika dipikir-pikir memang tidak masuk akal namun jika Allah sudah berkehendak pasti akan terjadi.

Dalam tausiyahnya profesor Hanif memberikan motivasi kepada santri tentang semangat belajar yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Beliau juga berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya hingga beliau mendapatkan gelar akademi tertinggi yaitu profesor. Santri juga dimotivasi supaya kelak bisa meneruskan perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.

Acara santai itu di tutup dengan foto bersama seluruh santri dan ustadz dan Pak Hanif melanjutkan perjalanan menuju kediaman pak Rudianto di Kalikajar.

Artikulli paraprakKunjungan Prof. Hanif Nurcholis Ke PPMTQ DAAARUSSALAAM Purbalingga
Artikulli tjetërPPMTQ DAAARUSSALAAM Purbalingga Ikuti Gebyar Muktamar ke – 48

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini