Safira dan Nadhif Akmal adalah dua kakak beradik yang berasal dari keluarga taat beragama. Mereka masih berusia 5 dan 6 tahun. Sehingga untuk masalah ibadah kedua orang tuanya sudah mengenalkan sejak mereka masih kecil.
Cerita berawal dari ibunya yang juga Wali santri PPMTQ DAARUSSALAAM yang membawa kaleng tabungan akhirat selepas penjengukan kemarin. Safira dan Nadhif yang masih imut itu bertanya kepada ibunya “ini si buat apa ma?” Sang ibu pun menjawab” ini untuk bangun rumah disurga” . “Lhoh apa bisa? ” Sang anak bertanya kembali. Ibunya menjawab “bisa dong! Caranya Ya dengan ini, uang kita masukkan nanti dikasihkan ke Pondok”.
Setelah mendengar jawaban ibu, mereka jadi tertarik untuk ikut, ingin membangun rumah mereka di surga. Maka mereka pun minta dibelikan kaleng infaq untuk tabungan akhirat mereka masing-masing.
Hari demi hari berlalu. Ternyata kaleng tabungan akhirat mereka sudah hampir penuh. Beberapa pekan yang lalu, ibu mencoba mengangkat kaleng mereka yang sudah mulai terisi, dan kini sudah lebih berat daripada saat sebelumnya.
“Lho..kapan mau mulai bangun rumah surganya?”, Sang Ibu bertanya. Mereka berdua kaget, “emang kapan bu?”. “Mau nunggu apalagi, ayo segera kita ke pondok, kita serahkan kaleng ini untuk bangun rumah kita di surga!”
Pembiasaan pada masa anak-anak akan lebih mudah dilakukan. Anak-anak adalah peniru yang paling unggul dari kebiasaan orang tua. Maka perlihatkan kepada mereka perilaku yang baik, agar kebaikanlah yang mereka ikuti.