Sudah janjian ketemuan antara pengurus PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga dengan Mudzir Ponpes Modern Zam-zam Cilongok Purwokerto. Sebetulnya kesepakatan pukul 15. Namun apa daya, karena banyak sekali yang harus disiapkan di Daarussalaam.
Jarum jam menunjukkan pukul 14.02, saya segera mengingatkan untuk segera memberi kabar kepada Mudzir Zam-zam, belum dapat on the way menuju Cilongok. Perjalanan Purbalingga menuju Cilongok membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam perjalanan lancar.
Memberi kabar tentang tidak dapat menepati waktu yang sudah menjadi kesepakatan, merupakan langkah strategis komunikasi. Sehingga bagi yang menunggu, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Pukul 16.35 menggunakan mobil panther, kami start menuju Cilongok. Alhamdulillah sampai di depan pondok, mendengar suara iqomat dari masjid sebelah pesantren. Kami segera ambil air wudlu dan shalat maghrib.
Setelah shalat maghrib, kami bertemu dengan satpam untuk memberitahukan, bahwa Daarussalaam sudah hadir. Pakai masker dan mencuci tangan dengan hand sanitizer serta diukur suhunya, alhamdulillah aman. Segara kami menuju ruang Mudzir. Sesuai arahan, kami diminta menunggu di kursi depan ruang Mudzir.
Tidak menunggu lama, kami dapat bertemu dengan beliau di ruangnya. Karakter beliau yang sangat wellcome dengan siapapun tamunya, membuat kami sangat leluasa ngobrol dari hati ke hati. Curhat tentang pesantren dan minta saran serta motivasi agar Daarussalaam dapat seperti Zam-zam. Salah satu hal yang membuat kami merangkai mimpi adalah, Ponpes Modern Zam-zam sekarang, jumlah santrinya sudah hampir mencapai 2000 anak.
Source: https://arispujianto.gurusiana.id/article/2020/07/silaturahmi-dan-belajar-276230