Sudah menjadi kurikulum PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga, salah satunya adalah membiasakan santri untuk berani berbicara di depan orang lain dan menjadi imam shalat.
Setiap selesai shalat isya, setiap hari secara bergilir (terjadwal) semua santri tampil menyampaikan kultum di hadapan teman-temannya. Tidak terkecuali, semua santri pasti merasakan pembinaan penguatan mental, melalui media kultum setiap hari. Apabila dilihat sepintas, kelihatannya tidak ada dampak yang berarti. Namun, kita sudah mengetahui bersama, bahwa pendidikan itu proses panjang. Memulai itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Siapapun yang memulai, pasti akan sampai.
Pembiasaan menjadi pendakwah dan Imam shalat, dilanjutkan di bulan ramadan 1442 H/2021. Semua santri mendapatkan job menjadi penceramah dan menjadi imam shalat isya yang dilanjutkan dengan shalat tarawih.
Seperti yang tadi malam, Sabtu (17/4) atau malam ke 6 shalat tarawih di masjid Al Fatah PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga. Yang menjadi imam adalah santri dan penceramahnya juga santri. Materi yang diberikan, masih seputar ramadan.
Menurut bidang pengasuhan santri, ustadz Huwaid, menyampaikan bahwa santri PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga, tidak hanya dibekali ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu kemasyarakatan atau bekal untuk kehidupan di masyarakat kelak saat mereka kembali ke masyarakat. Diharapkan para santri memiliki kemampuan keilmuan dan kemampuan menyampaikan ilmunya kepada para pencari ilmu.