Luka mendalam seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, setelah dinyatakan dengan resmi, bahwa seluruh prajurit yang menjadi ABK KRI NANGGALA 402 dinyatakan gugur dalam menjalankan tugas negara. Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI saat konferensi pers beberapa saat yang lalu.
Pernyataan resmi tersebut, menjadi informasi puncak, setelah seluruh rakyat Indonesia harap-harap cemas saat mengikuti berita perkembangan pencarian KRI NANGGALA 402 melalui media massa. Doa-doa terbaik dari masyarakat sudah dipanjatkan, ikhtiar dari TNI untuk mencari keberadaan KRI NANGGALA 402 sudah semaksimal mungkin. Ternyata kehendak Yang Maha Kuasa berbeda dengan kehendak hambanya. Manusia wilayahnya ikhtiar, Allah Swt yang menentukan segalanya.
Pada kesempatan ini, direktur beserta ustadz-ustadzah PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga mengucapkan ikut berbelasungkawa atas gugurnya 53 prajurit terbaik milik bangsa Indonesia. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah Swt dan segala salah dan khilaf diampuniNya. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan keikhlasan.
Sebuah pelajaran berharga bagi kita semuanya, bahwa kematian itu tidak ada yang mengetahui. Kapan dan dimana, saat atau waktu kematian akan datang. Hal yang utama adalah, bagaimana kita mempersiapkan bekal yang baik, untuk kehidupan selanjutnya. Semua manusia akan merasakan kematian. Sebaik-baik bekal, adalah taqwa.
Momentum ramadan 1442 Hijriyah ini, mari kita manfaatkan dengan sebaik mungkin, untuk terus mengisi hari-hari kita dengan selalu ingat Allah Swt. Mengisi hari-hari dengan terus menambah amal kebaikan. Teruslah untuk selalu berbuat kebaikan, agar kejelekan bosan mengikuti kita. Waktu terus berjalan, tidak mungkin akan terulang. Mumpung masih ada kesempatan, mumpung masih ada waktu.