Saya kalau bicara tentang pesantren itu sangat semangat, sebab pesantren merupakan tempat pengkaderan calon ulama. Muhammadiyah masih sangat membutuhkan kader ulama yang siap menuju medan dakwah, yang diharapkan kiprahnya untuk umat dan bangsa.
Sepenggal kalimat itu disampaikan oleh KH. Drs. Tafsir, M.Ag ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah saat berkunjung silaturahmi ke PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga, Ahad (28/2).
Ucapan selamat datang, disampaikan oleh ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Slinga, H. Rochim, S.Pd. Selanjutnya beliau menyampaikan ucapan terima kasih, atas berkenan ketua PWM Jawa Tengah silaturahmi ke PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga. Kemudian juga beliau menyampaikan, bahwa kyai Tafsir sudah banyak membantu PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga dalam hal lobi-lobi bantuan untuk ruang kelas baru dan fasilitas lainnya. Alhamdulillah semuanya sudah dapat direalisasikan.
Kunjungan kyai Tafsir hari ini, merupakan yang ketiga kalinya. Pertama, saat akan memulai pembangunan asrama putra, lokasi masih seperti hutan belantara. Kedua setelah menjadi pembicara di pengajian akbar SMK Muhammadiyah Bobotsari, dan ketiga kalinya hari ini (28/2), setelah bersama Bupati Purbalingga meresmikan Hunian sementara (Huntara) bagi warga yang terkena dampak tanah bergerak di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
Pada kesempatan ini, beliau juga memberikan motivasi kepada pengurus pesantren dan juga Pimpinan Cabang Muhammadiyah Slinga selaku pemilik pesantren. Salah satu motivasinya, beliau menyampaikan, pesantren di Muhammadiyah itu kalau ingin maju, harus kompak antara pemilik dan pelaksana (ustadz/mudir). Kalau kekompakan terjaga, pesantren ini pasti progresnya bagus.
Setelah selesai memberikan motivasi dan arahan, beliau memimpin doa untuk kemajuan dan kesuksesan PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga. Dilanjutkan dengan melihat dari dekat asrama santri. Saat di asrama, beliau langsung komunikasi dengan santri MTs dan MA. Seperti menanyakan tentang kitab apa yang dipelajari, sudah berapa juz capaian hafalannya, dan meminta dua santri untuk menyetorkan hafalannya. Tidak disangka-sangka beliau membuka dompet dan memberikan hadiah kepada kedua santri tersebut dan kepada satu santri yang memiliki cita-cita melanjutkan ke Al Azhar Kairo Mesir.
Diakhir kunjungan, beliau memotivasi santri, agar tekun dan giat belajar. Ketekunan ini nantinya yang akan membuka rahmat dan barokah Allah Swt. Kemudian beliau juga menyampaikan, siapapun yang ingin studi lanjut untuk mempelajari ilmu falaq, akan ada beasiswa melalui Lazismu, sampai dengan memperoleh gelar doktor (S3).