Menjadi pribadi muslim ideal

0
868

Pengajian Rutin bulanan Sabtu, 5 Agustus 2023 Materi peningkatan bagi guru dan karyawan PPMTQ Daarussalaam

Disajikan oleh: Akhmar Kholid S.Pd

I. Hubungan seorang muslim dengan Allah

A. Menjadi mukmin yang tergugah jiwanya

Hal pertama yang dikehendaki oleh Islam dari pribadi seorang mukmin adalah hendaknya merealisasikan makna iman kepada Allah dengan sejujur-jujurnya, menguatkan ikatannya, senantiasa berdzikir dan tawakal kepada-Nya. Menyandarkan pertolongan hanya kepada Allah dengan tanpa meninggalkan usaha (ikhtiar). Selalu merasa bahwa dirinya butuh kekuatan, pertolongan dan dukungan dari Allah. Sekalipun telah mengerahkan segala daya upaya dan usahanya secara manusiawi.

Seorang muslim yang benar dan jujur imannya, hatinya terjaga. Terbuka bashirohnya. Memperhatikan keindahan alam semesta sebagai ciptaan Allah. Yakin sepenuhnya bahwa dibalik kesempurnaan ciptaan alam dan urusan setiap manusia ada tangan Allah yang tersembunyi mengaturnya. Oleh sebab itu seorang muslim senantiasa mengingatnya, memandang dampak kekuasannya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Maka bertambahlah imannya, banyak dzikirnya dan ketawakalannya.

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ

الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (3: 190-191)

B. Taat terhadap perintah Rabbnya

Bukan hal baru, bahwa seorang muslim hendaknya menaati perintah Allah, tunduk dan khusyuk, berhenti pada batas-batas ketentuan-Nya, menunaikan perintahnya sekalipun menyelisihi hawa nafsunya, menyerah dan patuh pada petunjuk-Nya sekalipun tidak selaras dengan suasana hatinya, dan takaran keimanan seorang muslim berupa kepatuhan itu baik urusan yang besar maupun kecil tanpa reserve dan pengecualian.

لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَواهُ تَبَعَاً لِمَا جِئْتُ بِهِ” حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ رَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الحُجَّةِ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

“Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mau mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadits hasan shahih, kami telah meriwayatkannya dari kitab Al Hujjah dengan sanad shahih).

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوۡكَ فِيۡمَا شَجَرَ بَيۡنَهُمۡ ثُمَّ لا يَجِدُوۡا فِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيۡتَ وَيُسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا

Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (An nisa: 65)

Inilah kepasrahan mutlak kepada hukum Allah dan Rasulnya, inilah ketaatan yang paripurna, yang tanpa keduanya (kepasrahan dan ketaatan) tidak terwujud iman dan islam, dari sini hendaknya setiap muslim meninggalkan segala bentuk penyimpangan dari hukum Allah dan petunjuk nabinya. Hal ini berlaku bagi setiap individu, keluarga, dan setiap orang yang berada dalam tanggungjawab dan kekuasaannya. Wallahu a’lam.

Referensi: Kitab Syakhshiyatul Muslim

Artikulli paraprakDAUROH TAHFIDZ PPMTQ DAARUSSALAAM TELAH BERAKHIR
Artikulli tjetërDonatur dari Singapura kunjungi Pembangunan Masjid Putri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini