Rapat koordinasi PontrenMu se Jawa Tengah menjadi ajang silaturahmi dan tholabul ‘ilmi. Memanfaatkan momentum pertemuan, untuk menggali informasi tentang pengelolaan pondok pesantren, menjadi hal yang strategis. Terutama dari pondok-pondok yang sudah besar.
Pertemuan ini diikuti oleh hampir 300 peserta, dari 200 an pesantren yang ada di wilayah PWM Jawa Tengah. Tempat di aula lantai 7 gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Salah satu pondok peserta rakorwil adalah PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga, alhamdulilah dapat hadir 4 orang unsur pimpinan.
Tema rakorwil kali ini adalah, “Penguatan Peran dan Peningkatan Kemandirian Ekonomi Pesantren Muhammadiyah”. Tema yang sangat strategis bagi pesantren, sebab pesantren harus memiliki amal usaha, untuk menopang keberlangsungan pesantren. Menurut kyai Anang Rikza Pimpinan Ponpes Tazakka Batang, bahwa syahriyah santri setiap bulan hanya untuk makan santri setiap hari. Maka pesantren harus dapat membuat amal usaha untuk menutup pembiayaan yang lain.
Selanjutnya kyai Anang menyampaikan, santri dari ujung rambut sampai ujung kaki, merupakan peluang yang tidak boleh dilewatkan. Apabila pesantren tidak dapat mengambil peluang itu, maka akan diambil oleh orang lain.
Hadir juga pada kesempatan itu, Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si, mewakili ustadz Zulkifli Hasan (menteri perdagangan) yang kesempatan ini tidak dapat hadir. Kebetulan yang mewakili ini, merupakan anggota DPR RI fraksi PAN. Paparan yang disampaikan seputar pentingnya orang Muhammadiyah itu paham politik. Begitu pentingnya politik, agar ada peran yang signifikan untuk ikut menentukan kebijakan.
Kegiatan rakorwil diakhiri dengan paparan pengusaha ayam geprek sako yang sudah memiliki puluhan cabang dibeberapa Kabupaten kota. Ustadz Ikhwandi menyampaikan bahwa marketing langit itu sangat penting. Bagaimana upaya kita, selalu menghadirkan campur tangan Allah Swt pada setiap ikhtiarnya. Salah satunya, dengan gemar memberikan kebahagiaan untuk orang lain.
Sebagai clossing, wakil ketua LP2M PP Muhammadiyah Ustadz Yunus Muhammadi, menyampaikan perjuangan kita agar LP2M menjadi Majelis Pesantren pada muktamar ke 48 di Solo.