Karakter peduli harus terus ditanam dalam jiwa siswa/santri/peserta didik. Tidak hanya ditanam, kemudian dibiarkan begitu saja. Harus ada perlakuan selanjutnya, agar dapat hasil panennya bagus.
Wilayahnya manusia itu ikhtiar, sedangkan hasil itu wilayahnya Allah Swt. Ikhtiar tidak boleh berhenti, sebab berhenti berarti gagal. Tidak ada gagal, apabila terus berjalan. Walaupun pasti ada kendala atau hambatan. Bangkit dan terus berjalan, inshaallah suatu saat, kita akan sampai tujuan yang ingin dicapai.
Seperti ikhtiarnya PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga, yang terdiri dari MTs Muhammadiyah 04 Slinga dan MA Tahfidzul Quran Daarussalaam Slinga Purbalingga, yang dilakukan pada momentum Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022, Jumat (25/11).
Diawali pertemuan menyamakan persepsi, antara kesiswaan Mufourga, kesiswaan mamtiqu, dan perwakilan ustadz ustadzah pondok, tentang bagaimana agar saat hari guru nasional itu siswa mengimplementasikan pembelajaran kepedulian atau peduli sesama.
Alhamdulillah, setelah upacara bendera Hari Guru Nasional (HGN) di halaman asrama putra PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga, seluruh siswa dikerahkan untuk penggalangan donasi peduli bencana gempa Cianjur.
Untuk siswa MTs Muhammadiyah 04 Purbalingga, ada dua kelas pilihan. Pertama kelas reguler dan kedua kelas pesantren. Mereka menerima tugas penggalangan dana berbeda. Kelas pesantren untuk sasaran kota, seperti pasar Segamas, pasar badog, pasar Kaligondang, jalan protokol, toko-toko dan dekat lampu pengatur lalu lintas. Untuk kelas reguler penggalangan dana ke masyarakat sekitar Madrasah dan sekitar rumah siswa, serta dari rumah ke rumah tepi jalan yang dilalui.
Selain itu, banyak wali santri yang berkontribusi donasi, juga ada beberapa masjid mushola yang menyerahkan infaq dan infaq jumatannya, serta warga Muhammadiyah di wilayah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) juga berdonasi untuk disalurkan kepada saudara-saudara yang di Cianjur.